Saudaraku,
hingga saat ini, ketika mata kita membaca kalimah demi kalimah tulisan ini, pernahkah kita berfikir setinggi mana ketaqwaan yang ada dalam jiwa, antara keredhaan Allah SWT dan kehendak nafsu dalam diri kita. Keputusannya ada pada kita sendiri.
Saudaraku,
Tak ada yang lebih cemburu daripada Allah SWT kepada HambaNya yang mengikuti keinginan selainNya. Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Allah cemburu dan orang beriman pun cemburu. Allah akan cemburu apabila seseorang melakukan apa yang di haramkan." (HR. Ahmad, Muslim). Kecemburuan Allah SWT, seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW adalah ketika ada hamba yang lebih mengutamakan makhluk dariNya. Kecemburuan Allah SWT bahkan lebih besar berbanding manusia yang paling cemburu. Sehingga pernah suatu saat, ketika terjadi gerhana matahari, Nabi Muhammad shallallaahu alaihu wa sallam bersabda di dalam khutbahnya, "Wahai umat Muhammad, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu dibanding Allah." (Muttafaq 'alaih).
Saudaraku,
Rasulullah SAW itu juga pencemburu. Lalu, suami soleh dan isteri solehah juga pencemburu. Ketika Sa'ad bin Ubadah berkata, "Seandainya aku menemukan seorang laki-laki bersama isteriku tentu aku bunuh ia dengan pedang, bukan dengan lempengnya tetapi dengan mata pedangnya," Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kalian merasa hairan dengan kecemburuan Sa'ad? Sesungguhnya aku lebih dibanding dia, dan Allah lebih cemburu dibanding aku." (Muttafaq 'alaih). Tentang kecemburuan isteri shalihah, suatu saat Rasulullah SAW bertanya kepada Aisyah, "Apakah engkau pernah merasa cemburu?" Aisyah Menjawab, "Bagaimana mungkin orang seperti diriku ini tidak merasa cemburu jika memiliki seorang suami seperti dirimu." (HR. Ahmad di dalam Musnadnya dan Iman Muslim).
0 comments:
Post a Comment